Analisis Alih Kode dan Campur Kode pada Akun Instagram @artgram: Kajian Sosiolinguistik Berbasis Mini Korpus
Keywords:
code-mixing, code-switching, digital sociolinguistics, small corpusAbstract
This study explores the phenomena of code-switching and code-mixing on social media, specifically on the Instagram account of Sundanese artist Budi Dalton (@artgram). Employing both quantitative and qualitative descriptive methods, this research applies a small-scale corpus by collecting 541 captions using a Scrapper application and analyzing the data via Sketch Engine. The findings reveal various types of code-switching (tag, inter-sentential, and intra-sentential) and code-mixing (intra-language and inter-language). Furthermore, the frequency of Sundanese vocabulary related to art, culture, and Sundanese identity is only 0.506% of the analyzed text. Despite the artist’s strong cultural background, explicit use of culturally significant terms remains relatively low. This study contributes to the field of digital sociolinguistics and showcases the application of corpus-based tools for language analysis in social media contexts.
Abstrak
Penelitian ini membahas fenomena alih kode dan campur kode dalam media sosial, khususnya pada akun Instagram seniman Sunda, Budi Dalton (@artgram). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan menerapkan korpus berskala kecil melalui pengumpulan 541 caption menggunakan aplikasi Scrapper dan dianalisis menggunakan Sketch Engine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai bentuk alih kode dan campur kode, seperti alih kode tag, antar kalimat, dan intra kalimat, serta campur kode ke dalam dan ke luar. Selain itu, ditemukan bahwa frekuensi penggunaan kosakata bahasa Sunda yang merujuk pada seni, budaya, dan Sunda hanya mencapai 0,506% dari total teks yang dianalisis. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun seniman tersebut dikenal aktif dalam budaya Sunda, penyebutan eksplisit terhadap kata-kata yang berkaitan dengan seni dan budaya Sunda masih tergolong rendah. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian sosiolinguistik digital serta pemanfaatan teknologi korpus dalam analisis bahasa di media sosial.